Kerja Keras adalah Energi Kita untuk melakukan tindakan Konservasi Energi



Kerja Keras adalah energi kita merupakan slogan yang sangat bagus dari PT Pertamina ( Persero ). Dan juga merupakan tema yang menarik untuk dijadikan topik suatu pembahasan dan terus dikaji, baik dikalangan pelajar ataupun pemerintahan khususnya yang menangani masalah energi.  Energi memiliki peran dan pengaruh yang sangat besar buat perekonomian negara ini. Dari industri hulu migas mampu memberikan sumbangan sekitar 30 persen dari total pendapatan negara. Berasal dari pendapatan pajak yang terkait dengan migas  sebesar sekitar 45 persen dan atau mencapai 55 persen untuk pendapatan dari sisi non pajak. Dari hal tesebut sangatlah jelas bahwa betapa penting sektor migas untuk perekonomian negara ini.  Sedangkan PT Pertamina ( Persero ) merupakan Perusahaan Negara yang menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta hasil olahan dan turunannya.  Dengan Kerja keras adalah energi kita harus mampu menyelelesaikan dan mengambil solusi tepat akan masalah energi ini.
Mengingat pertumbuhan energi di negara berkembang seperti indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju. Maka kita tidak bisa terus menerus mengandalkan minyak dan gas bumi sebagai energi nasional kita, perlunya energi alternatif untuk melakukan suatu kebijakan energi atau impor energi. Tapi dengan cara menurunkan konsumsi energi dan energi per kapita sangatlah tidak mungkin, mengingat populasi penduduk terus bertambah juga kebutuhan energi akan terus meningkat untuk mendukung kegiatan penunjang ekonomi lainnya. Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan populasi. Hal ini mengurangi naiknya biaya energi, dan dapat mengurangi kebutuhan pembangkit energi.
PT Pertamina ( Persero )  dengan slogan barunya "Kerja keras adalah energi kita" perlu melakukan tindakan yang mendukung konservasi energi atau penghematan energi.  Dengan memberikan metode fleksibelitas dalam produksi energi, dengan berbagai cara:
  1. Kerja keras adalah energi kita dengan meningkatkan produksi Primary Energy Mix dengan meningkatkan kadar % dari Bahan Bakar Nabati.kalau bisa lebih banyak BBNnya.
  2. Kerja keras adalah energi kita dengan membantu Pemasaran Produksi BBN murni dengan menyediakan SPBU dibawah pengolahan PT Pertamina.
  3. Kerja keras adalah energi kita untuk Mensponsori atau mendukung dengan mendirikan Pabrik pengolahan BBN.
  4. Kerja keras adalah energi kita dengan mendukung produksi BBN dengan memfasilitasi dan berkerjasama dengan  Petani.
  5. Kerja keras adalah energi kita dengan mendukung dan turut serta dalam pengembang teknologi Gasekam Padi dalam memenuhi kebutuhan energi Rumah Tangga.

Kegiatan yang mendukung konservasi energi dengan pengoptimalan sumber daya alam yang dapat di perbaharui untuk memenuhi kebutuhan  energi nasional , maka a PT Pertamina ( Persero ) selaku Perusahaan Negara  dengan slogan barunya Kerja keras adalah energi kita bisa melanjutkan kegiatan serta peranan penting sebagai pengeksportir MIGAS kepada negara berkembang lainnya. Demikianlah opini saya mengenai slogan baru PT Pertamina yaitu "Kerja Keras adalah Energi Kita". Kerja keras adalah Energi kita bukan hanya melakukan usaha untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi tapi juga melakukan kegiatan konservasi energi dalam memenuhi kebutuhan nasional.

Comments :

26 comments to “Kerja Keras adalah Energi Kita untuk melakukan tindakan Konservasi Energi”
rich said...
on 

hmmm,,,, saudara Bagaz,, tampaknya dari tulisan anda ini sangatlah antusias terhadap PT PERTAMINA Indonesia,,, sehingga ada yang ingin saya ungkapkan dan tanyakan kepada anda,,,

Badan usaha milik negara dalam hal ini PERTAMINA itu apa sehat ? jujur ? dan ber visi pada profesionalitas shg mampu bersaing dengan kompetitor ? wajibnya tetap harus menganut sistim demokrasi( keterbukaan ) , dimana publik harus bisa mengakses apa yang sudah didapat/dihasilkan oleh BUMN tersebut.
ambil CONTOH :
1. Pernahkah diera reformasi ini PERTAMINA, mengumumkan neraca keuangannya kepada Publik ( rakyat ) lewat media ?
2. Apakah produk pertamina sangat dikenal dilingkungan Dunia ( = Langkah menembus sektor retail diluar negri contoh pelumas mesin ). kenyataannya masyarakat dunia lebih kenal Shell, Top-1, Petronas. AGIP. Camel.
3. Lalu kemana surplus yang didapat, bagaimana sistem perekrutan SDMnya gak ada kan diumumkan secara terbuka ?

Kesimpulannya adalah jika memang dengan model kinerja dan performance perusahaan seperti itu mana bisa bikin Riset Pengembangan tehnologi perminyakan, proyeksi, bikin Brand, Promosi dan Bikin even Dunia. bandingkan dgn kompetitor lain yang sudah termanajemen profesional, bahkan publik lebih suka menempel stiker Petronas, Shell, Agip, coba saudara Bagaz pikirkan,, ada gak yang mau nempelin stiker PERTAMINA ? nanti malah dikira pegawai pertamina !

dan poin pertanyaan utama adalah :Kenapa PERTAMINA bisa jadi pemasok utama buat bahan bakar kelautan di indonesia ini? JADI KENAPA KOK BISA MENANG ???
ya kerena bisanya LOBI-LOBI seperti Partai partai politik saat ini

jadi jangan pernah mimpi jk produk PERTAMINA bs nempel di tanki bensin Motornya Valentino Rossi bukankah Petronas saat ini sudah melaju bersama Si Vale ini GP Motor

Bagas said...
on 

Kalau dibilang antusias ya harus.. kita sebagai WNI dan PT tersebut sebagai BUMN dimana sektor migas sebagai salah satu peran vital buat perekonomian nasional. Harus optimis dan yakin bahwa langkah-langkah untuk menembus retail dunia itu bisa, mungkin tidak sekarang. Dan buat pertanyaan bung yudi dengan membandingkan dengan perusahaan asing silahkan baca di sini mungkin itu bisa membantu pertanyaan bung yudi. Dan untuk produk salah satunya silahkan baca disini ok ada pertnyaan lagi bung yud.. masalah produk silahkan cari sendiri di paman google

rich said...
on 

terimakasih atas pencerahan saudara Bagaz,,,, dan kesempatan saya untuk bertanya kembali,,, hmm,,, satu pertanyaan lagi ialah,,, Anda pasti sering melihat iklan "Pertamina".
Iklan ini berdurasi cukup panjang;
Ditayangkan paling sering;
Dimuat di sluruh stasiun TV baik swasta maupun TVRI.

Dengan iklan seperti ini,, tidakkah Pertamina menghabiskan Budget yang sangat besar?

Bukankah sebaiknya mereka berefisiensi? Mengapa tidak turunkan harganya saja?

Bukankah pertamina sdh memonopoli pasar, mengapa perlu beriklan demikian 'mahal'?

bagaimana menurut Anda, saudara Bagaz.....???

Bagas said...
on 

Klo masalah iklan namanya juga lagi promosi produk dengan menunjukan hasil keja PT Pertamina kepada masyarakat. Sekarang ini buat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan kecintaanya terhadap produk-produk nasional itu ga bisa setengah -satengah bung yud di sini memang selalu terjadi polemik. Padahal dengan membeli produk nasional disamping lebih murah juga membantu perekonomian pasar nasional. Boleh iklan nya jarang-jarang tapi Produk-produk luar harus di batasi..wong sekarang Pasar bebas yud.. itu salah satu usaha merebut pasar lokal supaya tidak dikuasai oleh produk luar namanya juga berkompetisi. Masalah harga itu bukan kebijakan PT Pertamina bung yud tapi Kebijakan Pemerintah, pertamina cuma menyetujui. Dan biasanya kenaikan harga disesuaikan dengan harga minyak dunia, karena kita masih import minyak. ( belum mengoptimalkan BBN itu), Penggalakan BBN itu baru-baru ini dan dilakukan secara bertahap dari bio solar, bio pertamax dan seterusnya.

Bagas said...
on 

klau perlu pemerintah membuat kebujakan yang berani dengan mewajibkan membeli produk-produk tersebut serta produk-produk nasional lainnya.

Bagas said...
on 

:|

rich said...
on 

hmm,, mengenai iklan,,, saya rasa itu hanya strategi agar pertamina memberikan kesan yg baik serta ramah dalam melayani masyarakat. Walaupun sebenarnya, uang yg terbuang untuk iklan bisa dimanfaatkan ke arah yg lebih tepat lagi. Semisal buat pendidikan, bantu ekonomi rakyat miskin dll. Atau uangnya ditabung dan bensin diturunkan.

Iklan Pertamina kalau tidak salah lagi dengan tujuan mendoktrin masyarakat indonesia agar mencintai produk dalam negeri, seiring merk asing masuk seperti sell yang sudah membuka pom di jakarta karna faktor globalisasi perdagangan, kadang masyarakat ini kena dampak yang sering di bodohi oleh sebangsanya sendiri, negara kita sebenarnya negara kaya sumber mineral dan alam, salah satunya di minyak mentah, seharusnya rakyat indonesia menikmati murahnya daya jual pertamina, khususnya masyarakat miskin indonesia, perjalanan pertamina membuka diri dan sering promo pada era thn 2000, dan semenjak ganti logo P miring, pertamina gencar iklan promo nya. semoga saja itu berarti bagi bangsa indonesia bukan pembodohan diri,,, bukan begitu saudara Bagaz?

dan mengapa PERTAMINA masih menjual minyak mentah ke luar negeri dan kemudian membeli kembali hasil olahannya?
Bukankah sudah ada kilang Pertamina di Cilacap berteknologi tinggi?

masuk kepada PERTAMINA VS PETRONAS
semua orang pasti sudah tahu,,, Pertamina punya sumber minyak yang banyaknya gak ketulungan. tapi Petronas tidak mempunyai sumber minyak di negaranya. kalaupun ada pastinya sangat terbatas jika dibandingkan dengan Indonesia.

Dear BAGAZ and all.. Do you know why Petronas grow faster and Bigger than pertamina?hmm,,,

rich said...
on 

:-/

Bagas said...
on 

mendoktrin bangsa sendiri dengan mencintai produk negaranya sendiri apa itu salah?? produk di sini bukan masalah BBM tapi mengenai Produk turunannya seperti OLI, BBM jelas kita masih unggul untuk di dalam, tapi perlu juga pengawasan ekstra.,Bung yud pertanyaan bung yud kenapa mesti menjual kembali minyak mentah dan mengambil kembali olahannya,,kan sudah di jawab kenapa pemerintah berencana menambahkan dua kilang baru, mungkin salah satunya karena itu.
Masalah Petronas kita jgn melihat sama-sama bahwa petronas itu bergerak di bidang yang sama dan membandingkan dia lebih unggul. Kembali lagi ke masalah negara yaitu
Jumlah Penduduk + Kebutuhan energi/ keluarga
Masalah Teritorial negara mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu Instansi negara. Coba kalau kita lihat pada umumnya negara yang memiliki teritorial lebih kecil dia lebih cepet maju, (walaupun ga semuanya seperti itu)kembali ke pemerintahannya juga.
Kalau bung yud bisa mereview semua produk dan kegitan serta eksplorasi PETRONAS saya mau tahu..?

Bagas said...
on 

Tapi kembali lagi bung yud ..Bangsa ini hanya belum mengoptimalkan SDA yang dapat diperbaharui itu..saya rasa itu kuncinya

rich said...
on 

hmm,,,, sepertinya yang punya sumber minyak banyak adalah Indonesia, bukan Pertaminanya,, bukan begitu saudara Bagaz? Dalam hal ini, pemerintah memberi wewenang pada BP Migas untuk mengurusi pengelolaan kontrak perusahaan terhadap ladang minyak dan gas.

Kalo diangkat dari ekonomi politik, permasalahannya adalah, seringkali BP Migas memberikan hak konsesi kepada pihak asing diluar Pertamina untuk mengelola ladang minyak tersebut, dengan alasan Pertamina korupsilah, strukturnya masih payahlah, dibilang gk mampu secara teknologilah, ato minim pendanaan lah (itu alasan yg dikemukakan pemerintah kita sehingga pengelolaan di Blok Cepu diserahkan kepada Exxon Mobil, bukan sepenuhnya kepada Pertamina)tapi entah apa sebenarnya,, hanya Yang Maha mengetahuinya, atau padahal alasan itu cuma alasan goblok yang dibuat-buat. Kalo pertamina korupsi, harusnya pemerintah membantu memberantas korupsi di Pertamina. Nah, gimana pemerintah mau berantas korupsi di Pertamina, wong pemerintahnya sendiri beserta DPR juga korupsi. Trus, klo sistem di pertamina blm bener, harusnya pemerintah bantu Pertamina untuk melakukan pembenahan internal, jgn pengelolaan minyak diserahin ke asing. Itu kan sama saja mematikan Pertamina. sangat saya akui,, untuk urusan teknologi, Pertamina punya teknologi yang sudah diakui oleh Inggris. Klo Pertamina kurang pendanaan,, harusnya tiap tahun keuntungan Pertamina jangan disedot gede-gedean untuk nutupin defisit anggaran atau malah masuk ke kantong pejabat.

Pada poin pertama ini, saya bermaksud memberi tahu kalau pemerintah kita pun sama sekali tidak mendukung Pertamina. Klo hal2 itu terus yg dilakukan, kapan Pertamina mau maju? Ini berbeda dgn Petronas yang usahanya didukung penuh oleh pemerintah Malaysia dengan memberi sebagian besar hak konsesi Malaysia khusus ke Petronas, bahkan kemudian Petronas didorong untuk ekspansi ke luar negeri.

Poin kedua (dari sisi bisnis), penyebab Pertamina kalah adalah in-efisiensi pengeluaran. Banyak pengeluaran yang seharusnya gk perlu apalagi kalau ditambah sama pengeluaran yang gk jelas juntrungannya. Sbg contoh: biaya sewa kapal itu sangat mahal bisa US$60.000 PER HARI. Itu baru satu kapal lho. Nah, kapal yang disewa itu lebih dari 140, padahal kapal Pertamina gk lebih dari 30. Padahal kalo mau mikir panjang harusnya Pertamina bikin kapal utk investasi. Masalahnya kemaren Pertamina udah sempet bikin kapal tanker VLCC, eh tapi keburu dijual sama Menneg BUMN (Laks. Sukardi) pas jamannya Megawati. Udah gitu sekarang dipermasalahin karena diduga ada unsur korupsi.

At the end, ditinjau dari segi ekonomi politik dan bisnis, Pertamina akan sulit berkembang di masa depan kalau kondisinya terus seperti itu. Jika kita sebagai WNI gk bisa mengubah itu,, setidaknya kita bisa membantu Pertamina dengan membeli produk Pertamina. Beli Produk Pertamina, Kita Untung Bangsa Untung,, bukan begitu yang di maksud saudara Bagaz?

FYI: Di negara yang kaya minyak ini, Pertamina hanya memegang 8 persen pangsa pasar migas di Indonesia, sisanya dipegang Chevron, Total, Exxon, CNOOC, dll. Dgn 8 persen itupun Pertamina udah menghasilkan profit 35 triliun tahun 2006, gimana klo 100 persen ladang minyak dipegang Pertamina?

Bagas said...
on 

ok bang yud ty dah mau berbagi itu sudah cuku p jelas kayanya..:))

rich said...
on 

hmmmmmmmmmm,,,,,,,

rich said...
on 

sama sama terimakasih saudara Bagaz, senang bisa dialog lewat blog Anda ini,, :)

Bagas said...
on 

ah payah loe..kebanyakan artikel tuh ..ngap banyak" loe harus banyak belajar sama yang inikerja keras adalah energi kita

Astaga.com lifestyle on the net said...
on 

Isi nya padat dan mantaabb.. salut saya anda bisa menulis seperti itu.. butuh banyak belajar dari blog ini dengan kerja keras adalah energi kita.. sukses selalu yup... Akanglil

Indonesia Java International Destination said...
on 

Ah akang bisa aja, merendahnya..Selamat ya kang memenangkan kontes Kerja keras adalah energi kita..saya harus banyak belajar dari akang lil

Indonesia Java International Destination said...
on 

nice article great post..benar-benar orang yang peduli akan masa depan bangsa.

Indonesia Java International Destination said...
on 

Kunungan rutin om :D

iPod | iPhone | Mac accesories said...
on 

mantap artikel nya gas...


Ipod Touch

anno said...
on 

mampir menyapa pemilik blog

TeamTouring said...
on 

page rank halaman ini 3
keren...

jogjadailyphoto said...
on 

Isi nya padat dan mantaabb.. salut saya anda bisa menulis seperti itu.. butuh banyak belajar dari blog ini dengan kerja keras adalah energi kita.. sukses selalu yup..

Forgals said...
on 

Bah BUMN... Gak punya modal selalu ngomong untung rugi di media :P

rescy said...
on 

mantep deh kawan yg satu ini udah jd pegawai pertamina ya...heheheh

Home Decorations | Lounge Furniture | Ideas

Belly Surya Candra Orsa said...
on 

Great Blog..!!!! Keep Blogging.... :)

Post a Comment