Kerja Keras adalah Energi kita

Apabila  kita memperhatikan kehidupan masyarakat pada umumnya, banyak dari kita yang hanya memikirkan kenyamanan pribadi tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi pada lingkungan di sekitar kita maupun lingkungan global secara keseluruhan. Hanya karena merasa punya uang, kita tidak mengindahkan peringatan dan himbauan untuk melakukan penghematan energi.“Ah, saya mampu membayar berapapun tagihan listrik yang ada. Jadi terserah saya dong untuk memakai listrik sesuka hati saya.

Saya sanggup membeli BBM berapapun yang saya mau, jadi terserah saya dong mau beli yang borosnya kayak apa.”

Renungkanlah: Berapa banyak energi dan sumber daya yang harus terbuang sia- sia hanya karena orang- orang ingin menikmati kenyamanan yang sesungguhnya tidak benar- benar mereka perlukan.

Orang- orang seringkali membeli hal- hal yang tidak mereka perlukan, mengganti barang- barang yang semestinya masih bisa digunakan hanya karena alasan bosan. Kita tidak pernah memikirkan berapa banyak tenaga dan sumber daya planet ini yang rusak untuk memenuhi kebutuhan egois kita tersebut.
Camkan satu hal : Uang Kita memang bisa membeli berliter- liter BBM, tetapi uang tersebut tidak dapat mengembalikan tiap liter BBM yang telah kita ambil dari alam. Butuh jutaan tahun untuk menghasilkan BBM yang kita nikmati tersebut.

Janganlah memikirkan kenyamanan hidup sendiri.Setidaknya pikirkanlah keadaan generasi penerus kita, mereka harus menjalani hidupnya dengan segala sumber daya yang sangat terbatas karena ulah orang tua, kakek, nenek dan nenek moyangnya di masa lalu.


Kendati demikian segala usaha terus di upayakan dari semua pihak terkait, Kita sebut saja PT Pertamina ( Persero ) perusahaan negara yang mengelola dan menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta hasil olahan dan turunannya. Dengan slogan barunya Kerja Keras adalah energi kita, terus melakukan upaya untuk memenuhi permintaan yang terus melonjak di masyarakat seperti dengan dikembangkannya energi alternatif seperti bio fuel dan hidrogen. Tetap saja semua itu tidak gratis, selalu ada yang harus dikorbankan. Produksi bio fuel dapat mengurangi produksi makanan dibanyak negara akibat lahannya di pakai untuk produksi bio fuel yang dapat menyebabkan kenaikan harga pangan dunia. Bio fuel juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan seperti banyaknya lahan yang gundul karena penanaman tanaman bahan bakar tersebut membutuhkan lahan yang tidak sedikit. 
Hidrogen masih mahal dan belum dapat diproduksi dengan efisien. Bagaimana seandainya planet kita sudah hancur duluan sebelum kita dapat menikmati semua kenyamanan teknologi tersebut? Saat ini kita berpacu dengan waktu.
Begitu banyak orang di belahan dunia lainnya yang sangat membutuhkan tiap tetes BBM yang kita nikmati, tiap tetes air bersih yang kita nikmati, dan hal- hal yang mendasar lainnya untuk mendukung kehidupan mereka. Hematlah energi tersebut dalam segala bentuk yang kita bisa. Lakukanlah untuk dunia, Lakukanlah untuk generasi penerus kita. Untuk itu saya menghimbau marilah kita sama-sama berkerja keras meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurang jiwa konsumsi yang membuat kita tidak sadar akan arti pentingnya energi tersebut. Dan teruskanlah lakukan yang terbaik dengan segala sumber-sumber yang tersedia. Berkerja keraslah demi generasi penerus kita karena Kerja Keras adalah energi kita.

Comments :

16 comments to “Kerja Keras adalah Energi kita”
goblogstrezman said...
on 

bener tuh...harusnya semua org sadar tentang penghenatan ini...dan buat pemerintah "tolong pajak mobil Hybrid jangan terlalu tinggi...klo bisa lebih rendah dari harga mobil biasa" pasti deehh... byk yang beli mobil hybrid...!!!

heheeehhee

Aris said...
on 

bener bgt tu sob,,,,
kenapa ya orang2 di dunia trutama indonesia ga ada yg ngerti.....
repot....
serba salah kalo ngasi tau orang2 supaya sadar.....ga ada yg peduli....
hm.....BBM lama2 makin langka...tpi di bali makin marak bos2 punya pertamina....
mantap sudah dunia ini....mungkin harus kejadian dlu baru sadar ne orang2....hehehe....

gas.....kolom searchnya di edit lg....salah syntax tu kayaknya....hihihihi...ST bgt gw...huhehehhehe...

Anonymous said...
on 

Bener banget tuh... karena hampir seluruh masyarakat indonesia (yang punya duit), mereka seenaknya memakai SDA dengan seenaknya tanpa memkikirkan dampaknya. mungkin pemerintah kita harus membatasi jumlah kepemilikan kendaraan bermotor (mobil). karena klo kita perhatikan, rata2 orang yang berduit itu mempunyai mobil lebih dari 3, sedangkan untuk kebutuhan dia sendiri, satu aja dah cukup...


Untuk artikel ini gas, dah bagus... lebih bagus lagi klo lo tambahin SOLUSInya. jadi lo ngangkat masalah ini dan lo juga kasih solusinya.

Bagas said...
on 

Ok bin ty 4 u comment ..mingkin saran loe itu bisa di masukin sebagai tambahan gw..maklumlh masih nubiee

Pregnant Health said...
on 

is very informative.
The article is very professionally written. I enjoy reading this site every day.
Tips Forex


joint with for free auto backlink dofollow meet and share with
dofollow blog
Kang dwi
Tips Forex
Web BPP
Learn Forex
Blog Bisnis Online
Blog Info Wanita
Group Band
Nokia Service
Cellular Service
Jobs Search
Video BMW
THL
Organic Farm
Penyakit

Kerja Keras Adalah Energi Kita | Dev said...
on 

huhuhuhu..selamat berkompetisi juga ya..Semangat terus sampai akhir ya, bantu sundul aja deh lewat komentar :)
Menang atau kalah yang penting kita mengambil pelajarannya yaitu selalu ber-Kerja Keras dalam melakukan apa pun..

rich said...
on 

nah,, ini nih,,,, masyarakat, khususnya generasi muda, diimbau untuk mengurangi perilaku konsumtif menggunakan bahan bakar minyak dari jenis fosil. Sebaliknya, mulai memikirkan dan menyosialisasikan penggunaan energi alternatif. Sebab, setidaknya pada 2014 mendatang, BBM jenis fosil ini akan mulai habis.

Bukannya ingin menakut-nakuti, tetapi untuk lebih menggugah kita di sini agar mulai bisa memikirkan penggunaan sumber energi alternatif baru,,

satu hal yang perlu di ingat,, bahwa pemborosan energi nasional dipicu pula gaya hidup yang konsumtif dari masyarakat. "Anak-anak muda, ingin makan jagung bakar saja sampai harus ke Puncak, buang-buang bensin 20 liter. Ini perilaku konsumtif. Harus berubah paradigmanya bahwa energi (BBM) itu mahal dan langka,,,

namun,, secara ekonomis dan kajian tata niaga, energi alternatif tidak mungkin bisa berkembang saat ini. Selama BBM lebih murah, itu akan selalu demikian. Harusnya energi alternatif ini yang mendapat subsidi. Karena langka, harusnya dibalik, BBM yang jadi alternatif energi,,, ya gk?

afni said...
on 

betul juga tuh .yah

casrudi said...
on 

Mas, maap baru bisa kunjung... Link nya sudah saya pasang yaaa.... dua sekaligus, satu di page blogroll, yg satu lagi di sidebar... semoga sukses kontesnyaa....

Salam

fiturcar said...
on 

bantu up aja dah ... gak pinter comment saia :P...moga2 sukses dah

Anonymous said...
on 

"Anak-anak muda, ingin makan jagung bakar saja sampai harus ke Puncak, buang-buang bensin 20 liter dari jakarta Astaga.com Lifestyle on the Net master | Astaga.com Lifestyle on the Net 1 | Astaga.com Lifestyle on the Net 2

Bagas said...
on 

daripada makan jagung bakar ke puncak mendingan makan jagung bakar di puncak monas ..lebih murah ya nggak om?

Muliardy Banun Online said...
on 

mantap,
selamat mengikuti kontes. semoga sukses.
ada trik di koment lainnya.

salam.

Bagas said...
on 

terima kasih om mul sudah saya baca..nanti saya feedback ya..

starfamous said...
on 

Excellent symposium videos. Health care should be approached with a natural perspective before drugging folks up

Belly Surya Candra Orsa said...
on 

Great Blog..!!!! Keep Blogging.... :)

Post a Comment